Sarapan Apa Yang Dibutuhkan Oleh Anak Usia Sekolah

Ilyas Kusuma Winata | 2024-08-28

Tahun ini sedang ramai berita tentang pemberian makan gratis yang disediakan oleh pemerintah. Hal ini untuk mencegah stunting dan memperbaiki gizi anak agar bisa menerima pelajaran dengan lebih baik.

Banyak terjadi perdebatan dimana kekhawatiran akan porsi makan dan juga gizi yang diberikan apakah sesuai dengan kebutuhan anak. Sebetulnya, makanan seperti apa yang dibutuhkan oleh anak usia sekolah?

Jawabannya tentu tergantu. Ada banyak faktor yang perlu dilihat untuk menentukan hal ini, seperti tinggi badan, berat badan, dan juga usia anak.

Berdasarkan Permenkes Nomor 2 Tahun 2020, pengukuran anak usia 5-18 tahun termasuk anak usia sekolah di 6-9 tahun, menggunakan indeks massa tubuh per usia (IMT/U). Pengukuran status gizi menggunakan interpretasi indeks IMT/U nantinya membantu menunjukkan apakah gizi anak termasuk baik, kurang, atau justru lebih. Dengan seperti itu, penanganan lanjutan bisa diberikan sesuai kebutuhan anak untuk mendukung tumbuh kembangnya. Berikut kategori IMT/U beserta ambang batas (z score):
1. Gizi kurang: -3 SD sampai dengan <-2 SD
2. Gizi baik: -2 SD sampai dengan +1 SD
3. Gizi lebih: +1 SD sampai dengan +2 SD
4. Obesitas: > +2 SD

`
Untuk mengetahui perhitungan ini dengan lebih pasti, ada baiknya membawa anak ke pelayanan kesehatan terdekat agar mengetahui lebih pasti apakah sang anak termasuk golongan gizi kurang atau obesitas.

Namun, beberapa sumber makanan juga perlu untuk diperhatikan oleh orang tua dalam menyiapkan sarapan agar anak mendapatkan kualitas gizi yang baik untuk memulai sekolah seperti berikut:

1. Sumber makanan langsung, bukan olahan. Ada baiknya memberikan anak sumber makanan langsung yang minim proses pengolahan seperti sosis, kornet, nuget, dan makanan olahan lainnya. Dikarenakan gizi dan kalori yang masuk sangat sulit untuk dipastikan nilainya. Hal ini sering kali yang membuat anak jadi kurang gizi atau kelebihan gizi padahal makan dalam jumlah tidak terlalu banyak.

2. makro dan mikro nutrisi Makro nutrisi seperti karbohidrat, lemak, protein, dan serat. Sisebut makro dikarenakan jumlah yang dikonsumsi sehari bisa mencapai puluhan hingga ratusan gram. Mikro nutrisi adalah vitamin dan mineral yang batasan konsumsinya kurang dari 1 gram perhari. Keduanya sangat penting dan harus terpenuhi setiap harinya agar anak mendapatkan nutrisi yang cukup selama masa tumbuh kembangnya.

Dua hal ini setidaknya harus diperhatikan oleh orang tua dalam sarapan anak mereka. Banyak yang akhirnya menjadi gizi buruk hanya karena orang tua mereka beranggapan yang penting anaknya mau makan, tapi tidak tahu apa yang dikonsumsi dan bagaimana dengan gizi anaknya. Gizi yang kurang lebih sejak sarapan membuat anak kesulitan menerima pelajaran di sekolah yang akhirnya ilmu yang didapat tidak bisa ingatnya karena kurangnya asupan gizi.

Usia anak sekolah hingga 18 tahun adalah masa yang sangat penting. Fase pertumbuhan masih terus berlangsung hingga usia itu dan anak masih bisa terus menjadi lebih baik. Sangat disayangkan jika orang tua melawatkan masa ini karena jika sampai terlewat maka anak akan menjalani masa dewasa dengan tubuh yang kurang berkembang dikarenakan gizi yang tidak seimbang berkepanjangan.

Orang tua harus lebih cerdas lagi saat ini. Dengan adanya internet dan informasi yang tersebar luas, pemahaman tentang gizi harus sudah ada di setiap rumah tangga. Jangan sampai penyesalan terjadi belakangan karena melewatkan fase tumbuh kembang anak. Masa depan anak akan jauh lebih cerah jika dirinya dipenuhi kebutuhan gizinya sejak kecil yang akan berdampak pada kecerdasan dan tinggi badannya. Anak bisa mencapai cita-cita yang sangat tinggi dengan bekal tersebut untuk membahagiakan orang tua mereka di masa mendatang.