Makna Dalam Kisah Nabi Ibrahim AS Dan Nabi Ismail AS
Ilyas Kusuma Winata | 2024-06-12
Makna Dalam Kisah Nabi Ibrahim AS Dan Nabi Ismail AS.
Nabi Ibrahim AS merupakan bapaknya para nabi yang memberi pembelajaran yang sangat banyak bagi kita umat yang hidup setelahnya. Allah SWT telah memberikan keistimewaan tersebut sebab Nabi Ibrahim AS telah melaksanakan perintah Allah yang sangat berat, yaitu mengorbankan anaknya sendiri.
Kisah Nabi Ibrahim AS dan putra tercintanya, Nabi Ismail AS sudah tentu salah satu kisah para Nabi yang akan selalu kita ingat karena begitu banyak pembelajaran di dalamnya. Berikut ini penjelasan apa makna dari perintah Allah SWT yang menyuruh Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih anaknya sendiri yaitu Nabi Ismail AS.
Dikisahkan Nabi Ibrahim AS mendapatkan sebuah mimpi dimana Allah memerintahkannya untuk menyembelih Nabi Ismail AS. Nabi Ibrahim AS pun tak mengerti dengan mimpi tersebut pada awalnya. Namun, mimpi tersebut terus berulang hingga tiga hari berturut-turut.
Menyadari bahwa ini bukan mimpi biasa melainkan perintah dari Allah SWT maka Nabi Ibrahim AS pun harus melaksanakannya. Namun, meskipun seorang Nabi, Nabi Ibrahim tetaplah manusia juga. Ia punya kecintaan terhadap anak yang telah lama ia nantikan kehadirannya. Tetapi, ia tidak mau mengingkari perintah yang sudah Allah SWT berikan kepadanya.
Nabi Ibrahim AS terkenal bijaksana. Sebelum ia melakukan perintah tersebut, ia bertanya terlebih dahulu kepada anaknya yaitu Nabi Ismail AS terkait dengan mimpinya itu. Nabi Ismail tidak bersedih atau marah sedikitpun dengan keputusan itu. Ia malah meyakinkan sang Ayah untuk segera melakukan perintah Allah tersebut.
`
Makna yang bisa dipelajari dari kisah kedua Nabi Allah ini adalah.
- 1. Perintah Allah Adalah Segalanya
Menaati perintah Allah merupakan hal yang paling utama sebagai umat. Meskipun harus berkorban dengan anaknya sendiri. Sebagai seorang Nabi, Nabi Ismail menunjukkan sikap ketaatan yang tinggi terhadap Allah bahkan melebihi Nabi Ibrahim hingga Sang Ayah yang malah harus diyakini akan perintah ini karena mau bagaimanapun, apapun pengorbanannya, perintah Allah lah yang utama.
- 2.Berbakti kepada orang tua
Nabi Ismail juga menunjukkan sikap berbakti kepada orang tuanya. Hal ini ditunjukkan dengan ia yang langsung mentaati orang tuanya ketika hendak menyembelih lehernya. Mentaati perintah orang tua adalah perintah Allah, dan menyembelih dirinya juga datang dari Allah. Maka, Nabi Ismail merelakan dirinya demi ketaatan kepada Allah dan orang tuanya.
- 3.Tentang Keikhlasan
Nabi Ibrahim AS melalui perintah penyembelihan ini telah menunjukkan bentuk keikhlasan yang besar sebagai orang tua. Demi mentaati perintah Allah, ia rela mengorbankan anaknya sendiri dengan menyembelih lehernya. Hal ini tentu bukan semata-mata Allah kejam, melainkan ini untuk pembelajaran umat setelahnya bahwa coba yang kita hadapi tidak lebih berat dari apa yang dialami Nabi Ibrahim alami. Maka, keikhlasan sebagai hamba untuk mentaati perintah Tuhan-nya adalah pembelajaran yang sangat berharga dari kisah ini. Pengorbanan yang besar demi ketaatan kepada Allah menjadi Nabi Ibrahim AS menjadi salah satu Nabi yang sangat diagungkan hingga saat ini.
Begitu besar kekuasaan Allah atas segala sesuatu. Allah lah yang pantas memberikan cobaan kepada hamba-hambanya dengan tidak melebihi kemampuan hambanya tersebut. Segala yang Allah ridhoi pastilah yang terbaik dan pasti akan memberikan pembelajaran untuk hidup di dunia sebagai bekal menuju akhirat-Nya.