Inilah Alasan Perlu Menjaga Kesehatan Mental Anak

Ilyas Kusuma Winata | 2025-01-06

Sering Dianggap Tidak Penting, Inilah Alasan Kenapa Perlunya Menjaga Kesehatan Mental Anak

 

Isu kesehatan mental sangat diremehkan di Indonesia. Mereka yang menyuarakan tentang kesehatan mental mereka malah dihujat dan direndahkan karena dianggap manusia yang lemah. Para orang tua yang lahir di bawah tahun 2000 juga demikian, tidak ada satu pun kepedulian tentang kesehatan mental. Didikan keras di lingkungan sosial yang juga keras membuat kesehatan mental adalah hal yang tidak diperlukan karena semua orang harus kuat dalam segala situasi tingkat stres. Menurut Unicef Indonesia, kepedulian terhadap mental anak seharusnya sudah dilakukan sejak anak itu lahir. Justru ketika bayi, mereka sangat rentan terhadap stres sekecil apapun,  apalagi sampai menjadi trauma. Hal ini bisa menentukan tumbuh kembangnya dan perilakunya ketika dewasa.

 

Respons stres pada bayi aktif ketika bayi merasa takut atau khawatir dilupakan, atau ada kebutuhannya yang tidak terpenuhi. Tugas orang tua adalah membantu bayi untuk menenangkan respon tersebut. Setelah tenang, maka situasi akan kembali seperti semula dan bayi akan belajar bahwa dunia adalah tempat yang aman dan dapat diandalkan. Pengalaman belajar ini tidak dialami semua bayi. Ada bayi yang berada pada situasi stres dan tidak mendapatkan dukungan emosional yang diperlukannya agar tenang kembali. Situasi ketika anak mengalami stres, namun tidak memiliki orang dewasa yang menyayangi dan dapat membantu menghibur mereka dapat menjadi sumber kesulitan kelak emosional.

 

Orang tua bisa memberikan perhatian kepada bayi, perhatikan kebutuhan mereka, penuhi kebutuhannya, dan pastikan orang tua selalu hadir dengan kasih sayang. Inilah yang dibutuhkan seorang bayi untuk dapat menapaki kehidupan yang luar biasa di kemudian hari. Hal ini saja tidak cukup, bukan hanya kepada anak, jika orang tuanya tidak memiliki kesehatan mental yang baik, maka percuma saja memberikannya kepada anak. Kelak orang tuanya lah yang akan merusak mental anaknya sendiri karena tidak sadar dirinya juga bermasalah secara mental.

 

Anak akan belajar tentang perasaan dari orang tuanya. Jadi, ketika orang tua merasakan emosi tertentu, khususnya yang tidak menyenangkan, berpikir cara mengungkapkannya dengan tepat. Mengungkapkan dengan jujur, tapi tidak sampai bersantai anak atau membuatnya takut. Setelah itu, orang tua perlu menampilkan cara mengelola perasaan yang menyakitkan atau sulit tadi.

 

Perlu diingat, kesehatan mental tidak sama dengan terus-menerus merasa tenang dan santai serta gembira, baik pada diri orang tua ataupun anak-anak. Seseorang dengan mental yang sehat berarti orang yang memiliki emosi yang tepat pada waktu yang sesuai dan mengetahui cara mengelola perasaan itu dengan benar. Anak yang tidak memiliki kesehatan mental yang baik ketika masuk usia sekolah cenderung menjadi anak yang bermasalah. Hal ini dikarenakan mereka tidak tahu jika perilaku mereka itu salah. Mereka hanya meniru orang-orang terdekatnya ketika ia tumbuh. Hal ini sangat mungkin akan merugikan banyak pihak. Anak yang bermasalah bisa tanpa sadar membuat masalah serius di lingkungan sosial yang mungkin akan menyeretnya ke meja hijau.

 

Orang tua yang anaknya sudah sampai bermasalah seperti ini akan sulit untuk memperbaikinya lagi karena begitu dalam trauma yang dirasakannya sejak kecil. Hal inilah kenapa menjaga mental anak sangat penting, apalagi orang tua dan keluarga terdekatnya. Anak akan merasa aman dan memiliki kontrol emosi yang cenderung stabil. Dengan begitu ia bisa bergaul di lingkungan sosial dengan lebih baik dan terhindar dari masalah yang tidak perlu.

 

`