Gentle Parenting Sedang Banyak Diterapkan Orang Tua Baru Dan Seperti Apa Perbedaan Dengan Parenting Biasa dan Cara Penerapannya

Ilyas Kusuma Winata | 2025-01-06

Gentle Parenting Sedang Banyak Diterapkan Orang Tua Baru, Seperti Apa Perbedaan Dengan Parenting Biasa dan Cara Penerapannya?

Mendidik anak sering kali dilakukan dengan cara sebagaimana orang tuanya dulu dididik. Hal ini sering menimbulkan masalah dimana orang tua ternyata tidak terlalu tahu dampak secara psikis dan kesehatan yang menimpa mereka ketika dahulu mereka diperlakukan demikian oleh orang tua mereka.

Alhasil, banyak anak zaman sekarang bukannya menjadi seperti mereka, malah memusuhi orang tua mereka karena mendapatkan pola asuh yang terlalu keras dan tidak sesuai zaman.

Di dalam Islam, mendidik anak haruslah sesuai dengan zamannya. Ketika dulu sedang zaman berperang, maka ajarkan anak laki-lakinya untuk berperang agar bisa melindungi diri. Ketika saat ini zaman teknologi, maka ajarkan anak tentang teknologi agar anak bisa terus hidup di zaman yang relevan dengannya.

Saat ini para orang tua baru juga sudah lebih cerdas dengan tidak hanya mengasuh anak mereka sendiri melainkan melibatkan ahli yaitu dokter anak dan psikolog anak. Hingga akhirnya muncul sebuah tren baru di kalangan orang tua dalam pola asuh anak yang disebut gentle parenting.

dr. Damar Upahita dari laman Hello Sehat menuliskan tentang gentle parenting ini. Scara pengertian, gentle parenting adalah suatu metode mengasuh anak yang mengedepankan empati, pengertian, dan rasa hormat terhadap anak yang masih tetap menerapkan batasan-batasan. Perbedaan paling mendasar di sini adalah anak dianggap sebagai subjek yang setara dan diperlakukan sama seperti orang tuanya, bukan sebagai subjek yang lebih rendah dari orang tua sehingga bisa disuruh-suruh dan harus selalu menuruti orang tuanya tanpa boleh mengemukakan pendapat berbeda.
Keunggulan dalam penerapan pola asuh ini sebagai berikut:
1. Anak jadi lebih berempati Anak yang merupakan peniru yang handal sejak kecil akan belajar cara memperlakukan orang lain. Dengan orang tua memperlakukan mereka dengan baik, maka itulah yang dianggap sebagai hal yang baik untuk dilakukan. Dengan begini anak mungkin akan terhindar sebagai pelaku perundungan ketika sudah menginjak usia sekolah.

2. Hubungan yang baik antara anak dan orang tua Anak yang diperlakukan baik oleh orang tuanya akan berbalik ketika anak sudah lebih besar secara usia. Mereka akan lebih menghormati orang tuanya sebagai bentuk balas budi karena mereka juga diperlakukan baik sejak kecil. Anak jadi lebih penyayang kepada orang tuanya saat dewasa dan juga kepada orang lain.

3. Latihan mengontrol emosi Bukan hanya untuk anak, tetapi juga untuk orang tua. Ketika melihat anak berbuat salah yang berulang, orang tua juga harus mengendalikan emosinya dan berusaha tetap memberitahukan anaknya dengan baik dan memberikan pemahaman yang jelas.

Anak juga akan lebih stabil secara emosi karena tahu jika melampiaskan emosi dengan berlebihan tidak akan mendapatkan apa yang dia mau sehingga permasalahannya tidak selesai.

4. Kemampuan sosial anak berkembang pesat Perkembangan sosial seperti mampu berkomunikasi dengan teman main, tidak malu berada di keramaian, bisa tetap tenang di hadapan orang yang tidak dikenal adalah bentuk kemampuan sosial yang baik.

Hal ini jadi lebih mudah diraih jika di rumah menerapkan pola asuh gentle parenting ini.

Meski banyak kelebihannya, ada juga kekurangan dalam pola asuh ini seperti:
1. Anak mungkin kurang menganggap orang tuanya sebagai orang tua
2. Anak salah paham tentang kebaikan orang tuanya, dan menganggap orang tuanya membebaskan mereka melakukan apapun karena tak pernah dimarahi
3. Orang tua jadi punya banyak tuntutan untuk mendidik anak dengan lemah lembut
4. Memakan banyak waktu untuk menjelaskan sesuatu kepada anak yang sebenarnya perkembangan otaknya masih sulit untuk memahami sesuatu secara logika.
`